Baca : Yohanes 4 : 1-42
Kisah ini amat terkenal bagi para pemuji & penyembah Tuhan, karena di pasal inilah ada ayat berkata :
"Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran." ingat??
Mari kita lihat lebih teliti tentang apa yang terjadi dan kembali lagi, apa maksud Yohanes menuliskan kisah ini.
Kalau lihat di peta, memang daerah samaria ada diantara Yudea dan Galilea. Salah satu kotanya bernama Sikhar dekat tanah yang diberikan Yakub dahulu kepada Yusuf. Samaria seringkali di identikan dengan tempat orang-orang kafir karena mereka bukan lagi keturunan asli orang Yahudi tetapi sudah ada percampuran. Bahkan Yohanes menuliskan bahwa orang Yahudi & orang Samaria tidak bergaul.
Ada sejarah yang menarik perhatian untuk kita lihat, sehingga kita bisa membayangkan bahwa orang-orang Yahudi tidak mau bergaul dengan orang Samaria.
Samaria merupakan tempat di mana raja-raja Israel membuat kuil, mezbah untuk baal, bukit -bukit pengorbanan, berhala-berhala, juga patung-patung. Samaria menjadi tempat penyembahan berhala oleh orang-orang Israel.
Sejarah ini menjadi dasar mengapa mereka tidak bergaul. Orang-orang Yahudi sejati adalah mereka yang mengikuti Torah dan tradisi-tradisi yang ada. Hal ini juga berarti bahwa orang-orang samaria sama sekali tidak mengerti apapun tentang Torah (Perjanjian Lama) seperti orang-orang Yahudi. Tau, pernah dengar - dengar tetapi tidak paham banget dengan isi Torah.
2. YESUS YANG MEMULAI PERCAKAPAN
"Berilah Aku minum" adalah kalimat pembuka yang Yesus katakan. Keren banget!! karena Yesus memang lagi mau berbicara tentang Air Hidup. Itulah mengapa percakapan ini terjadi di dekat sumur.
Kota Samaria nya saja sudah "menjijikan" bagi orang Yahudi. Lihatlah yang Yesus lakukan, Dia mengajak berbicara perempuan yang sedang tinggal bersama pria yang bukan suaminya. Bagi kita zaman sekarang ini, wanita itu mungkin sudah menjadi omongan orang-orang.
Darimana wanita Samaria ini tahu kalau Yesus adalah orang Yahudi? karena kalau kita baca di ayat selanjutnya wanita ini langsung kaget dan bertanya : "Masa Engkau orang Yahudi minta minum kepadaku, orang Samaria?" Sayapun masih mencari jawaban dari beberapa dugaan. Mungkin dari kostum atau atribut yang dipakai Yesus, warna kulit (seperti orang bule dan asia yang sangat berbeda) mungkin juga dari style rambut, dll. Itu menunjukan bahwa tanpa berbicara, mereka sudah saling mengetahui dari mana asal orang tersebut.
Karena Yesus tahu kalau wanita Samaria ini tidak mungkin menegur duluan karena wanita ini tahu Yesus orang Yahudi dan mereka tidak bergaul. Yesuslah yang memulai pembicaraan! Inisiatif datang dari Yesus untuk memperkenalkan pribadinya kepada orang kafir atau bukan Yahudi.
3. PERCAKAPAN TIDAK NYAMBUNG
Perhatikan isi pembicaraan Yesus dan perempuan Samaria di ayat 10-15. Air sumur yang dimaksud perempuan Samaria & air hidup yang Yesus maksudkan adalah dua hal yang berbeda. Apakah maksudnya air hidup? Kita bisa saja mengambil ayat-ayat referensi tentang air dari ayat manapun. Namun kalau kita kembali mencari tahu maksud Yohanes, air hidup yang dimaksud dalam cerita ini ada dalam injil Yohanes juga yaitu Roh Kudus.
Baca : Yohanes 7:37-39 masuk akal??
Siapa yang akan menerima air hidup? Orang-orang yang percaya kepada Yesus. Ayat 38 berkata kalau dalam hatinya akan MENGALIR ALIRAN-ALIRAN AIR HIDUP.
Yoh 4:14
..tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal.
Setelah Yesus mengatakan hal di atas, kini datang permintaan dari wanita samaria untuk menerima air itu supaya ia tidak haus dan tidak perlu datang ke sumur itu untuk menimba air.
OKE! sampai di sini pembicaraan mereka masih tidak nyambung. Air yang dimaksud masih berbeda. Yesus berbicara melalui gambaran tetapi wanita ini tidak mengerti. Yang dia tahu, bahwa dia membutuhkan air itu atau Roh Kudus dalam makna sebenarnya.
Setelah selesai percakapan tidak nyambung di atas, Yesus kemudian masuk kepada hal yang benar-benar terjadi / kenyataan / bukan gambaran. Sesuatu yang membuat logika wanita berjalan. Logikanya, Yesus tidak tahu apa-apa tentang dirinya apalagi tentang masa lalunya. Namun Yesus tahu. Perkataan Yesus tentang apa yang sedang terjadilah yang membuat wanita ini mengakui bahwa Yesus adalah nabi (bukan mesias).
Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, panggilah suamimu dan datang ke sini."
Baca : Yoh 4 : 16-18
Namun, kembali lagi permasalahannya masih sama. Tempat ini/Samaria adalah tempat penyembahan yang memiliki masa lalu yang tidak baik. Yerusalemlah tempat orang menyembah baginya.
5. TEMPAT MENYEMBAH
Kali ini wanita samaria ini mulai curhat. "Nenek moyang kami menyembah di atas gunung ini, tetapi kamu katakan, bahwa Yerusalemlah tempat orang menyembah."
Kamu yang dimaksud menunjukan kepada orang-orang Yahudi yang pergi ke Yerusalem untuk berdoa dan menyembah Tuhan.
Perhatikan apa yang Yesus katakan!! Yoh 4 : 21-24
Memang benar datangnya dari sana namun bukan tempat yang menjadi esensinya. Bukan di gunung dan bukan di Yerusalem! Jadi di mana?? adalah pertanyaan yang kurang tepat. Pertanyaan yang tepat adalah SIAPA yang disembah?, Kenalkah kita dengan pribadi yang disembah? Karena bapa menghendaki "penyembah" yang menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran.
Menarik yaaaaa bagaimana Yesus mengganti panggilannya menjadi BAPA. Ya.. wanita itu seharusnya menyembah orang yang berada di depannya yang sedang berbicara kepadanya. Bapa menyatakan hubungan kembali disambungkan!
Wanita itu mulai tau dan mengatakan nubuat yang ia tahu atau pernah dengar-dengar bahwa Mesias akan datang, yang disebut Kristus; apabila Ia datang, Ia akan memberitakan segala sesuatu kepadanya.
Kata Yesus kepadanya : "Akulah Dia, yang sedang berkata-kata dengan engkau."
Orang yang wanita anggap sebagai nabi menyatakan langsung kepada wanita samaria bahwa dia adalah Mesias.
Kenyataannya dalam cerita ini bahwa Yesuslah yang sengaja melewati Samaria, Dia juga yang memulai percakapan, Dia juga yang menjelaskan dan Dia juga yang mengakhiri dengan menyatakan yang sebenarnya kepada perempuan Samaria tersebut.
Kembali dengan tujuan Yohanes menceritakan ini kepada orang yang sudah percaya, kejadian ini amat menarik karena Yesus tidak melakukan mujizat apapun. Dia tidak mengubah air sumur menjadi banyak meluap-luap, tidak juga menyembuhkan, tidak juga mengubah air menjadi anggur. Namun wanita Samaria ini menjadi percaya karena "PERKATAAN YESUS". Bukan karena apa yang Yesus lakukan, namun karena apa yang Yesus katakan.
6. ADA MINUM, ADA MAKAN
Kalau kita mendengar kotbah, biasanya kisah akan berhenti sampai di sana. Namun sebetulnya belum selesai karena kini giliran murid-murid datang. Beda scene kalo di movie tapi masih kesatuan. Saat murid-murid datang dan berbicara dengan Yesus, wanita samaria itu pergi ke kota dan menceritakan hal yang terjadi kepada orang-orang disitu.
Kali ini percakapan di mulai dari muri-murid : "Rabi, makanlah."
Tadi Yesus minta minum, sekarang disuru makan. Jawaban Yesus mirip dengan yang di atas yaitu gak nyambung. Dia menjawab tentang makanan yang adalah melakukan kehendak Dia yang mengutus Yesus untuk menyelesaikan pekerjaan-Nya. Kepada murid-murid pembicaraannya tentang penabur dan penuai. Murid-murid akan menuai apa yang tidak diusahakan karena yang berusaha adalah orang-orang lain.
Minumannya adalah Roh Kudus, Makanannya adalah melakukan kehendak Tuhan. Bukankah kedua hal ini tidak bisa dipisahkan. Manusia makan dan minum setiap hari. Penyembah seperti inikah yang dikehendaki Bapa? Orang-orang yang hatinya dipenuhi aliran-aliran Roh Kudus untuk terus melakukan kehendak Bapa dalam kehidupannya setiap hari. SETIAP HARI seperti kita membutuhkan makan dan minum.
7. ROH & KEBENARAN
Apakah yang dimaksud menyembah dalam roh dan kebenaran? Mari kita lihat kitab Yohanes secara keseluruhan karena masih satu penulis.
Yoh 1 : 17
..sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia & kebenaran datang oleh Yesus Kristus.
Yoh 8 : 31-32
Maka kata-Nya kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya : "Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu."
Yoh 14 : 6
.."Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku..."
Yoh 16 : 12-14
Masih banyak hal yang harus kukatakan kepadamu (murid-murid), tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya. Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang. Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterima-Nya dari pada-Ku.
Yoh 17 : 3
Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.
Yoh 17 : 16-19
...Mereka (murid-murid, orang-orang yang percaya kepada Yesus) bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia. Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran. Sama seperti Engkau telah mengutus Aku ke dalam dunia, demikian pula Aku telah mengutus mereka ke dalam dunia; dan Aku menguduskan diri-Ku bagi mereka, supaya mereka pun dikuduskan dalam kebenaran...
Tidak ada ayat yang menyatakan bahwa kebenaran itu adalah tentang "melakukan yang hal-hal yang benar". Karena kenyataannya adalah perbuatan baik/benar yang kita lakukan tidak menyelamatkan kita. Kebenaran datang dari Yesus Kristus. Yesus adalah kebenaran. Firman Tuhan adalah kebenaran. Roh Kebenaran memimpin kepada seluruh kebenaran. dikuduskan dalam kebenaran.
Kalau ditanya yang benar itu apa atau siapa? hanya Tuhan yang benar!! tidak ada yang lain. Semua manusia telah berdosa karena itu kita dibenarkan oleh Yesus. Pertanyaannya apakah kita mau dipimpin oleh Roh Kebenaran untuk memuliakan Bapa, tetap dalam firman kebenaran menjadi muridNya? Karena itulah ciri-ciri Penyembah yang menyembah Bapa dalam roh & kebenaran.
Kehidupan yang dipimpin roh kudus setiap hari dan melakukan kehendak Bapa dalam hidup kita. Apa kehendakNya? setiap orang berbeda-beda. Lihatlah orang-orang dalam alkitab yang berbeda-beda kisah dan tujuan hidupnya. Abraham, Yusuf, Daud, Ester, Elisa, Daniel, dll, apa yang menjadi persamaan mereka? Mereka menyembah Tuhan yang sama. Sama dengan yang kita sembah. Mereka juga manusia yang tidak luput dari kesalahan walau sudah percaya kepada Tuhan. Namun, mereka terus kembali dan berjalan dalam kehendak Tuhan.
Bersyukur karena kita memiliki Roh Kudus yang mengajarkan segala sesuatu dan mengingatkan kita akan Firman Tuhan (Yoh 14:26). Mengajarkan hal-hal yang kita tidak mengerti atau salah mengerti, mengingatkan firman yang kita pernah dengar dan baca. Untuk bisa di ajar, kita perlu jadi murid Yesus dan tertanam dalam komunitas yang membuat kita terus belajar. Untuk diingatkan, kita perlu tahu apakah isi Firman Tuhan, karena itulah kita mendengar kotbah, membaca & merenungkan FirmanNya.