Thursday, October 29, 2015

Wanita yang memikat hati Raja


ESTER

Raja terpopuler dan paling terkenal di dunia saat itu mengadakan sayembara untuk mencari istri. Istri loh.. bukan sekedar pacar.. 

Banyak wanita yang dikumpulkan dan pasti juga cantik-cantik semua. Ternyata Ester tidak cuma sekedar cantik tapi juga "sangat baik" dipandangan Hegai (penjaga para wanita) dan "menimbulkan kasih sayang" bagi yang mengenalnya. Saya berfikir-fikir, bagaimana seseorang bisa begitu baik dan menimbukan kasih sayang? Ester seperti apa sih karakternya sampai Hegaipun bisa merasakan itu? 

Ester diasuh oleh sepupunya Mordekhai karena orang tua Ester sudah meninggal. Beberapa orang pikir Mordekhai adalah pamannya tetapi kalau kita perhatikan detailnya ternyata mereka adalah sepupu. (Est 2:7 "anak saudara ayahnya"). Walau mungkin Ester belum mengerti mengapa Mordekhai melarang Ester memberitahukan asal usulnya. Ester tetap taat. Bukan taat karena takut tapi karena Ester sunguh-sunguh menghargai dan menghormati Mordekhai. Padahal Mordekhai bukanlah orang tua Ester loh..

Bagaimana ya sikap kita kepada orang-orang terdekat kita? Orang tua, pengasuh, saudara, pemimpin, dll. Adakah ketaatan karena menghargai dan menghormati mereka? 

Saya rasa Ester pun menarik hati Hegai dengan sikapnya seperti ini. Sampai-sampai Hegai menyayangi Ester. Cie.. Hegai suka sama Ester.. hahaha. Kalo zaman sekarang, Hegai itu adalah Fashion Designer. Mungkin Hegai sudah tahu style yang Raja suka, atau wangi-wangian kesukaan Raja, dll. Karena Ester dekat dengan Hegai, Ester mempercayakan apa yang dipakainya kepada Hegai disaat giliranya bartemu Raja.

Est 2:15 "..ia tidak menghendaki sesuatu apa pun selain dari yang dianjurkan oleh Hegai..

Est 2:15 ".....maka Ester dapat MENIMBULKAN KASIH SAYANG pada semua orang yang melihat dia."

Kata "menimbulkan kasih sayang" sampai diulang dua kali. Berarti Ester betul-betul memancarkan Inner Beauty yang dasyat sampai-sampai "semua orang" menjadi sayang sama Ester. Mungkin ini yang dibilang: "Cantik luar & dalam".

Hari yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba. Ester bertemu dengan Raja. Alkitab tidak menceritakan detail kejadian dan apa yang mereka bahas saat bertemu, tapi saya rasa pasti terjadi "kisah romantis" antara Raja dan Ester. Rajapun jatuh hati dan Ester dikasihi oleh Raja lebih dari yang lain sampai-sampai Ester dijadikan Ratu, diadakan perjamuan besar, Raja membebaskan pajak dan mengaruniakan anugerah. 

Ester menang kontes kecantikan dan mengalahkan seluruh kandidat yang ada. Statusnya berubah, Financial berubah, Ester menjadi terkenal dan dihormati oleh seluruh masyarakat. Sepertinya hidup Ester sudah tidak sama lagi. 

Namun, apakah selesai sampai di sini saja?

Kalau saya bayangkan, Ester dari kecil pasti menaati apa yang mordekai katakan, keluarganya harmonis dan Ester juga dikasihi banyak orang. Ester baik-baik aja kehidupannnya. Kurang apa coba? Tapi ternyata bukan disana tujuannya. Jadi orang yang baik, disayang, terkenal, dan sukses bukanlah tujuan Ester. Hal-hal itu hanya menjadi jembatan untuk rencana Allah yang nyata didalam kehidupan Ester yaitu "Keselamatan orang Yahudi". Mengapa?

Ester 4:7&8 ..dan Mordekhai menceritakan kepadanya segala yang dialaminya, serta berapa banyaknya perak yang dijanjikan oleh Haman akan ditimbang untuk perbendaharaan raja sebagai harga pembinasaan orang Yahudi. Juga salinan surat undang-undang, yang dikeluarkan di Susan untuk memunahkan mereka itu, diserahkannya kepada Hatah, supaya diperlihatkan dan diberitahukan kepada Ester. Lagipula Hatah disuruh menyampaikan pesan kepada Ester, supaya pergi menghadap raja untuk memohon karunianya dan untuk membela bangsanya di hadapan baginda.

Kali ini keberanian Esterlah yang dipertanyaakan. Ester baik? iya. Ester dikasihi? iya. Ester terkenal? iya. Ester sukses? iya. Ester berani? tunggu dulu.. mari kita lihat.

Ester 4:11 "Semua pegawai raja serta penduduk daerah-daerah kerajaan mengetahui bahwa bagi setiap laki-laki atau perempuan, yang menghadap raja di pelataran dalam dengan tiada dipanggil, hanya berlaku satu undang-undang, yakni hukuman mati. Hanya orang yang kepadanya raja mengulurkan tongkat emas, yang akan tetap hidup. Dan aku selama tiga puluh hari ini tidak dipanggil menghadap raja."

Setelah kita tau ceritanya, Ester menemui Raja dan akhirnya Raja mengulurkan tongkat emas. Berarti Ester tidak mati. Apa yang mendasari Ester untuk memberanikan diri bertemu dengan Raja dan menyampaikan apa yang selama ini dirahasiakan?

Ester 4:13&14. maka Mordekhai menyuruh menyampaikan jawab ini kepada Ester: "Jangan kira, karena engkau di dalam istana raja, hanya engkau yang akan terluput dari antara semua orang Yahudi. Sebab sekalipun engkau pada saat ini berdiam diri saja, bagi orang Yahudi akan timbul juga pertolongan dan kelepasan dari pihak lain, dan engkau dengan kaum keluargamu akan binasa. Siapa tahu, mungkin justru untuk saat yang seperti ini engkau beroleh kedudukan sebagai ratu."

Lihatlah!! Ester ditegur oleh orang terdekatnya disaat Ester ada dalam posisi yang tinggi. Diam sajapun dapat teguran. Ada orang-orang yang berharap kepada pribadi Ester yang sudah ada di dekat Raja. Untungnya Ester bisa menerima teguran/nasihat ini. Ester bisa saja untuk cuek, marah atau menolak nasihat dari Mordekai. Bisa saja Ester menjadi sombong dan merasa aman dan nyaman dengan posisi yang sekarang. 

Saya rasa Esterpun ada dalam pergumulan yang berat untuk menghadap Raja karena undang-undang yang ada. Dan.. pernah ada "Ratu Wasti" yang diturunkan dari posisinya sebagai ratu. Raja bisa melakukan apapun yang harus dia lakukan. Dulu Ratu Wasti diturunkan karena tidak mau menghadap raja. Bisa saja Ester diturunkan karena menghadap raja tanpa disuruh. Toh dua-duanya sama-sama pelanggaran hukum pada zaman itu.

Saya belajar dari sikap Ester yang mau ditegur & dinasehati oleh orang-orang terdekat. Supaya apa? Supaya rencana Tuhan digenapi dalam kehidupan kita. Saya suka dengan cara kerja Tuhan yang natural dan membuat kita bersosialisasi dengan orang-orang disekitar kita. Kalau kita ditegur atau dinasehati, bagaimana respon kita? Apalagi yang menegur berada di posisi yang lebih rendah dari kita. Bisakah kita menerima itu dan merubah kehidupan kita?

Teguran/nasihat yang saya bahas disini bukanlah sesuatu yang asal-asalan atau karena mereka membenci kita. Kita bisa melihat kualitas teguran/nasihat tersebut. Ester kenal mordekai, karena itu ia mendengarkan & melakukan apa yang dikatakan oleh Mordekai. Tidak semua nasihat dan teguran harus kita telan bulat-bulat. Be wise..

Ester takut?? Pasti. Tapi Ester tidak berdiam dalam ketakutan dan tidak melakukan apa-apa. Lihatlah yang Ester katakan :

Ester 4:16 "Pergilah, kumpulkanlah semua orang Yahudi yang terdapat di Susan dan berpuasalah untuk aku; janganlah makan dan janganlah minum tiga hari lamanya, baik waktu malam, baik waktu siang. Aku serta dayang-dayangkupun akan berpuasa demikian, dan kemudian aku akan masuk menghadap raja, sungguhpun berlawanan dengan undang-undang; kalau terpaksa aku mati, biarlah aku mati."

Takut gagal! Saya rasa itulah ketakutan kebanyakan orang. Saya menemukan keberanian Ester ada pada titik puncak. Matipun ya sudah. Toh kalau Ester berdiam saja, hal itu tidak menyelesikan masalah. Ini adalah jalan yang bisa Ester lakukan. Tapi ingat! Ester tetap melakukan yang terbaik yang bisa dia lakukan. Tidak asal-asalan menghadap Raja.

Ada waktu 3 hari sebelum menghadap Raja bagi Ester mempersiapkan dirinya. Strategi yang dibuat oleh Ester adalah dengan mengundang Raja dan Haman untuk makan bersama sebelum Ester memberitahu keinginannya. Padahal Raja terang-terangan berkata untuk mengabulkan keinginan Ester sampai setengah kerajaanpun akan diberikan untuk Ester. 

Pria mana sih yang gak suka dihormati dan dihargai? Dengan cara mengadakan perjamuan ini, Ester sudah membuat hati raja makin luluh dengan apa yang Ester kehendaki. Ester menciptakan suasana senyaman mungkin untuknya berkomunikasi dengan raja. Ester pintar sekali memikat hati raja. Saya pribadi mau belajar dari sifat-sifat Ester. Saya mau rencana Tuhan digenapi dalam hidup saya, berani keluar dari zona nyaman, jadi pribadi yang bisa dinasihati dan ditegur.

Masih banyak banget bagian-bagian dari kitab Ester ini. Let's Read The Bible. 
_______

You can find me on Instagram : @Keziadb

Sunday, October 25, 2015

Berserah Di Atas Pesawat


Bagi yang sering berpergian naik pesawat, pengalaman ini mungkin bisa memberikan sedikit gambaran tentang arti kata BERSERAH.

Perjalanan pulang dari Narita Tokyo menuju bandara soekarno hatta di Jakarta memakan waktu kurang lebih 8 jam. Saya suka duduk di samping jendela supaya bisa melihat-lihat pemandangan awan-awan, lautan dan kota dari atas.

Saya biasanya cepat sekali tidur dalam pesawat. Tapi kali ini rasanya agak berbeda. Bisa-bisanya saya terus terjaga selama 8 jam padahal itu adalah jam tidur saya.

Perjalanan dimulai saat hari sudah malam. Kira-kira 1 jam setelah lepas landas, saya melihat ke luar jendela. Wow wow wow, saya melihat pemandangan yang begitu luar biasa indahnya. Belum pernah rasanya saya melihat pemandangan malam yang seindah ini seumur hidup. Langit dipenuhi bintang-bintang yang serasa dekat dan masih terlihat gemerlap lampu-lampu kota yang sangat banyak. Indah banget. Tiba-tiba perasaan ini di lingkupi dengan ucapan syukur yang luar biasa. Terima Kasih Tuhan telah memperlihatkan keindahan ini. Karena terlalu terpesona, waktu cepat sekali berlalu. Namun lama kelamaan pemandangan itu tidak terlihat lagi.

Mulailah saya mengantuk dan ingin tidur. Tapi tiba2 seperti ada blitz kamera yang sedang memfoto. Silau dan mengagetkan. Kemudian kembali saya melihat ke luar jendela. Pertama kalinya juga saya melihat pemandangan yang begitu menakutkan. Ada kilat panjang berkali2 dan berlayer2 di atas langit dengan cahaya yang begitu terang berwarna putih selama lebih dari 5 menit. Setelah itu dilanjutkan melihat kilat-kilat dibawah pesawat selama 2 menit tanpa membuat pesawat bergoyang sedikitpun. Sambil merekam, saya sambil membayangkan cahaya kemuliaan Tuhan. Seperti itukah? Atau itu hanya bagian kecil saja? Kemudian hal itupun berlalu.

Setengah jam setelah itu, kapten pesawat memberi peringatan guncangan dan kita harus memakai seatbelt. Oke fix! Sekarang pesawat sudah masuk ke dalam awan yg menyala dan mengalami guncangan. Kini saya bisa melihat terang menyala2 dalam kabut di luar jendela. Masuklah pesawat ini ke dalam badai.

Gambarannya seperti ini :

1. Melihat pemandangan pertama yang begitu indah, mudah sekali untuk saya mengucap syukur. Seperti saat saya melihat melihat kuasanya bekerja, mendapatkan mujizat, doa dijawab, dan semua hal baik yang dirasakan, saya langsung terkagum-kagum. 

2. Saat melihat kilat di sekitar tanpa menggoncangkan pesawat yang saya tumpangi. Saya masih merasa ada keindaan dari apa yang saya lihat. Walau agak takut, saya malah enjoy mengeluarkan HP untuk merekamnya dan ingin memberi lihat orang2 ttg apa yang terjadi saat mereka tidur.

Kalau badainya tidak kena saya. Saya seperti penonton saja. Saat orang-orang disekitar saya terkena musibah, kesedihan, kekecewaan dan "guncangan", saya melihat saja tanpa tau seperti apa rasanya. Ikut membantu dan memberi masukan/saran sih tapi ya.. sebatas itu. 

3. Saat masuk dalam badai dan berguncang. Perasaan mulai berubah. Takut, tegang, lemas, dan berharap semua cepat berakhir. Maunya cepat landing.. mau pulang.. Bagaimana kalau pesawat ini jatuh? gak ada yang bisa aku lakukan.. hidupku bergantung sepenuhnya kepada pak pilot sang juru kemudi. Tidak ada yang bisa aku lakukan kecuali berserah. Memfokuskan pikiranku kepada hal yang baik, melihat ke depan, memikirkan bahwa pilot ini pasti sudah biasa melalui hal ini dan cukup diam saja tanpa mengeluh dan menakut-nakuti org lain. 

Kini saatnya saya yang terkena guncangan. Saya yang takut dan masuk ke dalam masalah. Dan rasanya saya tidak mampu lagi berbuat apa-apa. Masalahnya bukan saya yang buat, keadaannya memang begini adanya. Saya diam saja, tetapi tetap saja ada masalah yang datang. Harus bagaimana? 

Satu-satunya yang saya lakukan adalah percaya saja kepada pengendali kehidupan saya yaitu Yesus. Tidak ada gunanya kalau saya panik karena itu tidak menolong apapun. Mau khawatirpun, tidak akan menyelesaikan masalah. Satu-satunya yang saya lakukan adalah "BERSERAH".

"BERSERAH bukan MENYERAH. Di dalam Berserah ada Percaya. Di dalam Menyerah ada Putus Asa. Pembedanya adalah Harapan.

Saya berserah karena saya memiliki harapan pada Pak Pilot. Pilot jepang pasti jago! Pasti sudah sering terbangin pesawat! Pasti dia melakukan yang terbaik untuk penumpangnya!

Begitu pula seperti saya berserah kepada Tuhan. Masalah ini kecil! Tuhan Yesus pasti tolong saya! RencanaNya indah! Dia mau yang terbaik untuk saya! 

Mau jadi penumpang yang tidur sepanjang perjalanan tanpa melihat apapun juga bisa. Tinggal menyalahkan pilot saat ada guncangan juga bisa. Buat saya, perjalanan bersama pilot Yesus terlalu berharga kalau dilewatkan. Lebih indah menikmati proses ini daripada menyalahkan keadaan sekitar. 

1 Petrus 5:7 "Serahkanlah segala kekuatiranmu kepadaNya, sebab Ia yang memelihara kamu."
_______

You can find me on Instagram : @Keziadb

Friday, October 23, 2015

Pengalaman Menanam Benih


.. dan BIBIT/BENIH yang jatuh di TANAH YANG SUBUR menggambarkan ORANG-ORANG yang pada saat mendengarkan ajaran Allah menyimpannya dengan baik di dalam HATI MEREKA yang tulus, lalu mereka taat dengan tetap bertekun kepada ajaran itu. MEREKA seperti TANAH YANG SUBUR yang menghasilkan banyak buah. Lukas 8:15 (TSI)

Read : Lukas 8:4-15

Satu bulan yang lalu, saya membeli "Paket Menanam" berisi bibit sunflower, tanah, media dan buku petunjuk. Lengkap! tinggal ditanam saja. Kalau sukses, rencana mau saya jual untuk orang-orang yang mau mulai belajar menanam. Seperti ini bentuknya :





Saya akan membagikan pengalaman saya saat menanam benih dan melihat gambaran ini dari sisi alkitab. Mari kita bahas satu persatu :

1. Benih

Bentuk benih itu kecil, kurang menarik untuk dilihat dan biasa saja. Lihatlah gambar benih! Apa pendapat kalian? 

Luk 8:11 "..Benih itu ialah firman Allah". 

Yang kecil, terlihat kurang menarik dan biasa saja itu digambarkan sebagai "firman Allah". Dan setelah tahu, kita mungkin berkata : "Dilihat-lihat bagus juga" hahahahaha. 

Ya.. begitulah Tuhan Yesus menggambarkannya. Menarik atau tidaknya benih itu tergantung siapa yang melihatnya. Bagi saya, benih itu penting dan menarik karena saya punya "HARAPAN" di dalamnya dan "PERCAYA" bahwa dari benda kecil itu, akan keluar tanaman yang indah. Saya ingin benih ini tumbuh subur, saya ingin mempunyai pengalaman menanam sendiri, saya ingin melihat bunganya seperti apa dan saya ingin menjualnya untuk mendapatkan keuntungan. Benih kecil ini menjadi menarik atau tidak tergantung dari siapa yang melihatnya. 

firman Allah pun seperti itu. Menarik atau tidak, tergantung dari siapa yang mendengarnya. Firman Allah menjadi menarik bagi orang-orang yang punya HARAPAN di dalamNya dan PERCAYA kepadaNya. Bagi orang-orang yang tidak berharap apapun dan tidak percaya, rasanya firman Tuhan menjadi biasa saja.

2. Tanah

Butuh tanah yang cukup dalam dan memang dipersiapkan untuk pertumbuhan tanaman. Benih pertama jatuh di pinggir jalan, kemudian "diinjak orang" & "dimakan burung-burung sampai habis". Saya pikir, zaman dulu jalanan belum diaspal. Kalau begitu mungkin benih ini tidak masuk kedalam tanah karena tanahnya keras dan orang-orang sering berjalan diatasnya. Burung-burung memang suka makan biji-bijian jadi pasti habislah benih itu.

Lukas 8:12 "..datanglah Iblis lalu mengambil firman itu dari dalam hati mereka.."

Benihnya sempet ke hati. Cieee. tapi tidak bertumbuh sama sekali karena sudah hilang, sudah lupa, gak inget apa-apa, dan menghasilkan apa-apa. Bisa saja kita ke gereja setiap minggu dan mendengarkan Firman tapi langsung hilang dan lupa begitu saja setelah keluar dari pintu gereja. Bisa jadi! 

Yang kedua jatuh di tanah yang berbatu-batu. Kali ini benihnya masuk agak dalam, sempat bertumbuh tapi menjadi kering karena tidak mendapat air. Mengapa kering? Hal itu disebabkan karena akar tidak bisa masuk & air tidak bisa mengalir ke batang dan daun. 

Pendengar firman ini menerima dengan gembira. Mungkin bilang gini: "Wah.. kotbah minggu ini bagus!" "Cocok banget buat saya" "Pembicaranya bagus", dll. Tetapi kepercayaan itu hanya bertahan sebentar saja dan dalam kesulitan hidup, orang itu meninggalkan kepercayaannya. Ia tidak membiarkan air mengalir karena batu-batu/penghalang dalam dirinya ada banyak.

Yang ketiga benihnya sempat bertumbuh juga. Tumbuhnya bareng-bareng sama semak berduri yang adalah kekuatiran, kekayaan dan kesenangan dunia. Akhirnya hal-hal itu juga menghambat ajaran-ajaran yang didengar dan tidak menghasilkan apa-apa.


Terakhir, saya akan membahas tentang "Tanah yang baik". Alkitab tidak menulis secara terperinci tanah yang baik itu seperti apa. Dari proses menanam ini, saya mulai mencari tahu tentang tanah yang baik.

  • Air
Tiap kali saya lupa menyiram tanah, tumbuhan saya mulai layu daun - daunnya. Setelah saya siram, daun kembali tumbuh. Tanah saja tetapi kering, bisa membuat tumbuhan kering dan mati. Berarti tanah yang subur butuh air. Tiba - tiba saya teringat akan ayat ini :

Yoh 7:38-39 "Barangsiapa PERCAYA kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam HATInya akan mengalir aliran-aliran air hidup." Yang dimaksudkan-Nya ialah Roh yang akan diterima oleh mereka yang percaya kepada-Nya; sebab Roh itu belum datang, karena Yesus belum dimuliakan.

Bagi orang-orang yang tidak PERCAYA, memang firman Allah bukanlah hal yang menarik ya..tapi, bagi kita yang percaya, ada Roh yang tinggal dalam hati kita, yaitu Roh Kudus yang menuntun kita untuk mengeti firman Allah tersebut. Seperti tumbuhan memerlukan air setiap hari, begitu pula kita membutuhkan pimpinan Roh Kudus setiap hari.
  • Gembur
Setelah tanaman tumbuh semakin besar, wadah awal sudah tidak cukup menahan batang. Kemudian saya mengambil tanah ditaman depan rumah saya dan memasukan ke dalam pot. Saya belum bisa menanam akarnya. Tanahnya keras! Kemudian saya hancurkan dan di aduk dengan air sampai lembek dan akar bisa di masukan. 

Tanah yang baik pun, lama-lama bisa keras kalau dibiarkan saja karena air akan mengering tanpa dirawat. Proses ini sepertinya agak sulit dibandingkan yang lain. Saya sang penanam mengeluarkan energi lebih banyak untuk mengemburkan yang sudah keras. Lebih baik saya siram setiap hari dari pada keburu keras. 

Kalau tanah adalah gambaran hati. berarti hati pun bisa keras seperti tanah. Kalau sudah keras, memang sebih sulit karena harus dihancurkan kembali dan membiarkan Roh Kudus bekerja memulihkan hati kita kembali.

Bagi saya sang penabur, keadaan tanah menjadi penting untuk kehidupan tanaman milik saya. Saya fokus menjaga kesuburan tanah, Kalo harus saya hancurkan, saya hancurkan. Bukan karena saya jahat, tapi karena saya mau yang terbaik untuk pertumbuhan tanaman saya. 


Seringkali Tuhan mengizinkan bagian-bagian dalam diri kita dihancurkan kembali. Mungkin berupa dukacita karena kehilangan sesuatu yang berharga, mungkin itu penyakit pada tubuh kita, atau mungkin kejadian yang kita tidak inginkan. Hal itu terjadi bukan karena Dia tidak mengasihi kita. Hal itu terjadi karena justru Dia ingin yang terbaik untuk pertumbuhan kita. Ingatlah untuk selalu berharap di dalam Dia.
  • Cahaya Matahari
Masih ingat tentang fotosintesis?
cahaya matahari dibutuhkan untuk proses menghasilkan energi  (nutrisi) bagi tumbuhan. (panjang kalau dijelaskan, tinggal google aja). Intinya cahaya matahari itu penting!
Apa yang kita pikirkan saat mendengar kata CAHAYA/SINAR? Alkitab sering sekali menggambarkan kemuliaan Tuhan yang datang dengan cahaya/sinar. (Kel 34:29, Maz 4:7, Mat 17:2)

Kalau tanah yang subur perlu cahaya matahari, begitu pula kita butuh kemuliaan Tuhan. Saya pribadi bisa merasakan kemuliaan Tuhan didalam hadiratNya. Saat saya menyembahNya dimanapun, kapanpun, Saya bisa merasakan keberadaanNya. Saat dia hadir, saya seperti kembali mendapatkan energi/nutrisi dalam menjalani kehidupan yang sesuai dengan kehendakNya.

Lukas 8:15 "Yang jatuh di tanah yang baik itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menyimpannya dalam hati yang baik dan mengeluarkan buah dalam KETEKUNAN"

Butuh ketekunan sebelum melihat hasil yang indah. Keren ya Alkitab kita.. 

Saya rasa, kita semua mau jadi tanah yang subur. Dimana Firman bisa bertumbuh dalam kehidupan kita, bisa berbuah dan kehidupan kita bisa dinikmati oleh orang lain. Mari sama-sama bertekun dalam mengikut Tuhan Yesus yuk ^.^

3. Penabur

Siapa sih penabur itu?

Benih adalah firmah Allah, tanah adalah orang yang mendengarnya, kalau begitu penabur adalah orang yang menyampaikan firman Allah. 

Si Penabur tugasnya ya menaburkan benih. Uniknya..yang menjadi fokus dalam cerita ini adalah keadaan tanah saat benih ditaburkan. Berarti fokusnya adalah diri kita. Yup.. fokusnya Tuhan Yesus selalu adalah diri kita yang sangat dikasihiNya.

Kehidupan benih ada di dalam tanah. Benih tidak akan tumbuh digenggaman tangan sang penabur. Firman Allah akan hidup di mana orang-orang melakukan dan mengerjakan apa yang Tuhan katakan. Orang-orang yang mendengar dan melakukan Firman pasti berbuah seperti tumbuhan tapi ingat, butuh proses yang cukup lama dari sebuah benih menjadi pohon buah yang besar. 

Hai orang-orang yang sering mendengarkan firman Allah (termasuk saya). Apa kabar tanahnya? Biarkan firman Allah bertumbuh sampai berbuah dalam hati kita. 



Harapannya sih tanaman saya akan jadi seperti ini. Semoga tumbuh subur.. ^.^



_________

You can find me on Instagram : @Keziadb

Aku & Dia Yang Membuat Penasaran

Aku sebetulnya lebih suka berbicara, mendengar, dan melihat. Tapi kali ini aku mencoba untuk menuliskan apa yang menjadi pengalaman2ku. Siapa tau bisa membantu kehidupan seseorang...


Terlahir dikeluarga "pendeta"(Istilahnya pemimpin keagamaan), membuatku mau gak mau mengikuti semua kegiatan-kegiatan agamawi diusia yang masih sangat kecil. 

Dengar kotbah dari "Kejadian sampai Wahyu" sampai Kejadian lagi >○<. Hari minggu pergi ke gereja bisa 3 kali. Masa kecil yang amat rohani yaaaa.. T.T

Kenyataannya, kegiatan2 rohani itu tidak membuat aku kenal siapa pribadi yang sering disebut-sebut namaNya. Ya.. aku tau Dia! Katanya baik.. katanya bisa membuat mujizat.. katanya berkuasa.. katanya katanya katanya.. tapi siapa sebenarnya pribadi itu? Aku belum tau. Yang aku suka dan tau, saat natal, aku dapat hadiah. Kegiatan digerejapun menyenangkan. Bisa nyanyi, bisa nari dan punya banyak teman.

Masuk SMP & SMA, aku semakin aktif "pelayanan" di gereja. Ya.. karena senang sih bisa mengembangkan "bakat" bernyanyi, menari, bermain musik dan menjadi designer. Kenyataannya kotbah2 yang aku dengar rumayan bagus, walau kadang2 tidak mengerti maksudnya. Kadang2 apa yang disampaikan bertolak belakang. Kadang pendeta ini dan pendeta itu tidak cocok doktrinnya. Setiap minggu otak saya diisi oleh "Penafsiran2 Alkitabiah" yang membingungkan. Kadang bagus, aku bisa mengerti dan membuatku semangat menjalani hidup. Ya.. begitulah kenyataannya..

Aku mulai bertanya-tanya. Yang mana yang benar? Gereja mana yang pengajarannya benar? Doktrin mana yang benar? Aku mulai penasaran dengan "Pribadi" itu. Yang membuat aku menjadi bingung tapi tidak mau juga meninggalkan Dia karena "takut". Toh keluargaku percaya kepada Dia. Ikut sajalah..

Saat masuk kuliah, aku penasaran mulai mencari kebenarannya sendiri.. Siapa Dia? 

Masa-masa SMA sudah berakhir. Mulailah aku masuk kuliah. Setelah ditimbang2 kiri kanan, masuklah aku ke kampus Y (nama samaran) hahaha.. 

Saat perkenalan kampus, di waktu sohlat jumat, umat Kristen dikumpulkan untuk beribadah dan perkenalan. Wah.. seru juga nih.. bisa aktif lagi dan ketemu dengan banyak teman-teman baru. Itulah yang menjadi alasanku ikut Organisasi P (nama samaran).

Aku memutuskan untuk ikut ret-ret yang diadakan organisasi P. Seru! Punya banyak teman. Tapi aku tidak sadar bahwa Dia sedang mau memperkenalkan diriNya lewat acara ini. Ada 5 sesi yang dibawakan oleh orang yang berbeda-beda. Anehnya kali ini, aku tidak bingung saat kotbah disampaikan. Mungkin karena suasana yang menyenangkan. Hampir di setiap sesi, aku merasakan bahwa Dia ada. Walaupun aku tidak melihatNya. Tangisan terus keluar, kenapa? Terharukah? Sedih? Atau apa itu akupun tidak mengerti. Yang aku tau, ada damai di hati yang belum pernah aku rasakan. Hari itu aku tahu, kalau pribadi yang disebut-sebut namanya benar-benar ada. Walau belum tau karakternya, seperti apa Dia, dan tujuannya, setidaknya aku tau kalau Dia nyata. Setidaknya Dia mampu memberikan kedamaian yang belum pernah aku rasakan. 

Memutuskan untuk aktif pelayanan di kampus, ikut dimentor dan belajar dari pemimpin kerohanian, membuat rasa penasaran ini begitu besar. 

Siapa Dia? Mulailah aku membuka "Alkitab" yang katanya penuntun kehidupan manusia. 3 pasal 1 hari, dimulai dari kitab kejadian. Katanya sih sampai akhir tahun akan habis. 

Pembacaan dimulai. Kejadian.. Keluaran.. bagus juga. Masuk ke Imamat. Astaga! Berat sekali mata ini membaca. Penting gak sih baca ini? Berusaha dan terus gagal. Mulai lupa dan akhirnya tidak melangkah maju. Bye.. bye..

Dengar pemimpin menyampaikan kehebatan Alkitab, semangat muncul. Mulai baca lagi, gagal lagi. Ulang2 terus sampai satu tahun berlalu. Boro2 satu Alkitab. Perjanjian lama saja gak sanggup diselesaikan.

Oke. Sudah Tahun Baru. Mari kita mulai lagi. Kali ini aku ganti aja mulainya dari Perjanjian Baru. Matius.. Markus.. ternyata lebih enak dibaca. Walau sempat terhenti-henti, dalam satu tahun bisalah baca seluruh Perjanjian Baru. Rumayan.. Kira2 ada gambaran tentang Dia yang sering dibicarakan. Beberapa ayat yang bagus, saya ingat-ingat. Dari dulu sering dengar dibawakan kotbah oleh orang-orang. 

Beberapa kali saat membaca, kata-kataNya memberi kekuatan tersendiri untuk saya. Saat dalam masalah, seringkali kata-kataNya memberi penghiburan. 

Ajaib juga yaaaa.. Kali ini beberapa kebingungan mulai terjawab. Mulai tau karakternya.. Perjalanan dimulai.. aku sudah kenal siapa Dia. Beberapa hal yang aku minta, Dia berikan dengan caranya. 

"Dia Ada, Pernah Ada di Dunia, & Masih Ada Sampai sekarang" itu adalah pendapat saya setelah menghabiskan perjanjian baru dalam Alkitab.


Rasa penasaran ini ternyata tidak berakhir karena setiap membaca, selalu ada hal baru lagi. Keren juga Alkitab ini! gak ada habis-habisnya. Kadang bingung dengan bagian yang sulit. Kadang hal yang membingungkan terjawab dalam bagian alkitab lainnya. Kadang seru sendiri dengan kitab tertentu. Kadang bosan. Kemudian semangat lagi. 



Tapi saya tidak akan berhenti. Buku Ajaib itu adalah surat cinta, media komunikasi, dan penuntun kehidupan yang Dia berikan untuk kita semua. Ibarat pacaran & pernikahan, kita butuh komunikasi dua arah. Dia sudah pasti mengenal saya. Saya juga mau mengenal Dia. Bagaimana caranya? ya.. saya baca surat-surat cintaNya.

_________

You can find me on Instagram : @Keziadb